Rudi mengatakan, kisahnya dimulai pada tahun 1984 saat dirinya mendirikan sebuah kelompok belajar di Kampung Rawa Gede.
Setelah dua tahun berjalan, Rudi pun mencoba datang ke Desa Tugu Utara untuk melapor kepada kepala desa setempat, tekait kegiatan kelompok belajarnya di Kampung Rawa Gede.
Mendengar kegiatan ini, kepala desa yang merasa tertarik pun mengunjungi sekolah tersebut untuk melihat langsung kegiatan kelompok belajar yang diadakan oleh Rudi.
Setelah resmi menjadi sekolah kelas jauh, kebutuhan administrasi pun ditanggung langsung oleh pihak SDN Ciburial.
Melalui kerendahan hatinya, Rudi pun rela tidak diberikan honor dan tidak memungut biaya sekolah kepada anak-anak. Asalkan, sekolah bisa terus berjalan seperti biasanya.
Sekitar tahun 1989, Rudi mendapatkan bantuan dari seseorang yang merasa prihatin melihat kegiatan belajar-mengajar (KBM) di Kampung Rawa Gede.
Selain mengajar, Rudi juga melakukan beberapa pekerjaan sampingan seperti menjadi juru parkir dan menjaga toilet untuk menyambung hidupnya sehari-hari.