Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kualitas demokrasi melalui kegiatan *Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan Tahun 2025*. Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis (17/7) di Hotel Swiss-Belinn, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Karawang, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting serta masyarakat dari berbagai elemen.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program berkelanjutan KPU dalam meningkatkan literasi politik dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya partisipasi aktif dalam pemilihan umum. Dengan pendekatan edukatif dan partisipatif, KPU ingin membangun pondasi demokrasi yang sehat, cerdas, dan inklusif.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua KPUD Karawang, Mari Fitriana. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam setiap tahapan proses pemilu, mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan. “Pemilu bukan hanya milik penyelenggara, tapi milik seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan demokrasi,” ujarnya.
Sebagai moderator dalam acara ini, Jajang Wahyudin mengarahkan jalannya diskusi agar tetap fokus pada penguatan kapasitas pemilih. Narasumber utama, Ikhsan Indra Putra, memberikan materi yang komprehensif terkait pentingnya partisipasi publik dalam menjaga integritas pemilu. Ia menyoroti bagaimana pemilih cerdas mampu mendorong terciptanya pemilu yang jujur, adil, dan berkualitas.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, H. Saan Mustopa. Dalam paparannya, ia menggarisbawahi bahwa proses demokrasi yang kuat tidak hanya bergantung pada penyelenggara pemilu, tetapi juga pada kesadaran kolektif masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya secara bijak. “Penguatan demokrasi dimulai dari desa dan kota, dari masyarakat yang melek politik dan peduli terhadap masa depan bangsa,” kata Saan Mustopa.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karawang dari Fraksi NasDem, Dian Fahrudjaman, juga memberikan pandangannya. Ia menekankan perlunya kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, lembaga legislatif, dan penyelenggara pemilu dalam meningkatkan pemahaman politik di tingkat akar rumput. Menurutnya, literasi politik yang rendah sering kali menjadi penghambat partisipasi pemilih dalam pemilu.
Acara ini diikuti oleh masyarakat Karawang dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, hingga perwakilan organisasi kemasyarakatan. Diskusi berjalan interaktif, diwarnai dengan berbagai pertanyaan dan pendapat dari peserta, yang menunjukkan tingginya minat dan kepedulian terhadap proses demokrasi.
Melalui kegiatan ini, KPU RI menegaskan kembali komitmennya untuk tidak hanya menjadi penyelenggara teknis pemilu, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam pendidikan politik masyarakat. Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi titik tolak untuk membangun pemilu yang inklusif, transparan, dan akuntabel.
Kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan Tahun 2025 di Karawang ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang KPU dalam mendorong partisipasi aktif pemilih di seluruh Indonesia. Dengan memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai demokrasi, KPU optimistis bahwa pelaksanaan Pemilu Serentak 2029 mendatang akan berlangsung dengan kualitas yang lebih baik dan partisipasi yang lebih luas.